Mengubah dari situasi yang buruk menjadi peluang
" Mengubah dari situasi yang buruk menjadi peluang, diperlukan kemampuan menangkap dan mencermati tantangan, kemudian cari jalan keluarnya "
Jalan keluarnya sehingga yang sulit menjadi mudah, yang gagal menjadi sukses. Lebih-lebih, mengubah tantangan menjadi peluang.
Itulah sebabnya orang bijak mengajarkan bahwa perbedaan antara tantangan dan peluang terletak pada bagaimana menyikapi.
Bagaimana memandangnya dan munculnya keyakinan diri bahwa dalam kehidupan akan selalu ada kesulitan.
Kesulitan dalam setiap kesempatan dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.
Kita dapat memahami, secara alami setiap orang ingin memanjakan diri hidup tanpa hambatan dan tantangan.
Perjalanan hidupnya mulus-mulus saja, tanpa repot dengan kesulitan atau pun problem yang menyertainya.
Tetapi ingat! Hidup sewajarnya memiliki tujuan yang dalam capai tentu harus melewati beragam liku.
Harus melewati beragam liku di antaranya hambatan dan tantangan.
Baca juga : Artikel yang terkait
Gunakan fungsi Google Search Engine untuk mendapatkan informasi tentang website yang terkait dengan materi bahasan ini yang lebih luas dan lebih lengkap.
 |
| Gambar - Mengubah dari situasi yang buruk |
Mengubah dari situasi yang buruk. Meski pun menghadapi situasi yang sulit (dengan kata lain, jadikan hambatan sebagai peluang).
Jika mendapatkan atau menghadapi situasi yang tidak menyenangkan (dalam hal ini, digambarkan dengan asamnya buah limun).
Cobalah yang terbaik untuk mendapatkan hal terbaik dari situasi tersebut.
Akan tetapi, pepatah tersebut mungkin lebih mudah dikatakan dari pada diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, belajarlah untuk memiliki sikap yang lebih optimis dalam menghadapi kesulitan atau hambatan dalam hidup.
Mengubah dari situasi yang buruk dari pelajaran hidup dari situasi yang dihadapi
Mengubah dari situasi yang buruk. Dapat melalui situasi-situasi yang buruk dengan lebih mudah jika memandangnya sebagai kesempatan untuk belajar.
Ada sesuatu yang sebenarnya bisa dipelajari dari setiap situasi atau kondisi yang hadapi. Dengan begini, dapat menghadapi situasi buruk dalam cara yang membangun.
Temukan pelajaran dari situasi yang ada dan terapkan apa yang telah pelajari di kemudian hari.
Ketika menghadapi masalah, anggaplah masalah tersebut sebagai tantangan yang dapat menjadikan lebih kuat ketika menghadapi masalah di kemudian hari.
Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang bisa dipelajari dari situasi ini?”
Dengan begitu, dapat melalui situasi tersebut dan percaya bahwa dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan cermat.
Mengubah dari situasi yang buruk dari hal-hal yang dapat dikendalikan
Mengubah dari situasi yang buruk. Orang-orang secara otomatis akan merasa lebih baik saat menghadapi situasi yang buruk.
Menghadapi situasi ketika mereka dapat mengendalikan segala sesuatu yang dihadapi.
Memang benar bahwa kita tidak bisa mengendalikan banyak hal dalam hidup (misal, cuaca, atau harga bahan bakar).
Akan tetapi, kita perlu fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan agar pandangan kita terhadap hidup menjadi lebih baik.
Sebagai contoh, para peneliti menemukan bahwa optimisme lebih banyak ditemukan pada orang yang memiliki kendali cukup besar.
Kendali dalam menghadapi situasi-situasi tertentu, seperti pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas atau pasien yang mengalami kanker kulit.
Dibandingkan dengan orang-orang yang memegang kendali lebih kecil, seperti penumpang mobil yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.
Memegang kendali pada pasien yang diharuskan mengenakan alat bantu dengar.
Mengubah dari situasi yang buruk dari dukungan dari sosial
Mengubah dari situasi yang buruk. Apa pun yang hadapi, menenangkan diri dengan mengingat kembali bahwa ada orang-orang yang mau membantu.
Terlepas dari apakah menghadapi masalah keuangan, putus hubungan atau pemulihan dari masalah kesehatan. Menghadapi seseorang yang memahami situasi yang dihadapi.
Ketika terhubung atau berinteraksi dengan orang-orang tersebut, tidak akan merasa sendiri.
Selalu bisa menghubungi atau meminta bantuan teman atau anggota keluarga ketika mengalami situasi yang sulit.
Akan tetapi, jangan ragu pula untuk meminta bantuan lebih lanjut dari pemimpin keagamaan atau konselor.
Juga dapat menghubungi orang-orang yang pernah atau sedang mengalami situasi yang sama melalui situs-situs atau forum-forum di internet (misal. Kaskus).
Mengubah dari situasi yang buruk dari mengubah bahasa yang digunakan
Mengubah dari situasi yang buruk. Sering kali orang-orang tidak menyadari makna sebenarnya dari apa yang mereka ucapkan.
Kita sering kali hanya mengatakannya dan justru ‘mengundang’ kemurungan atau negativism.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa satu kata yang bernada negatif dapat mendorong produksi zat kimia pemicu stres di otak.
Ada beberapa kata yang penggunaannya dapat hindari agar tetap optimis. Ganti kata “harus” dengan “bisa”.
Sebagai contoh: “Aku bisa olah raga di pusat kebugaran hari ini”. Ganti kata “masalah” dengan “situasi”.
Sebagai contoh: Ada situasi yang perlu kita bicarakan. Ganti kata “kesalahan” dengan frasa “pelajaran berharga”.
Sebagai contoh: “Kita semua belajar dari pelajaran berharga yang kau berikan.” Ganti kata “buruk” atau “salah” dengan frasa “tidak tepat”.
Sebagai contoh: “Aku membuat pilihan yang tidak tepat”.
Baca juga: “Strategi bisnis yang cantik“
Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Mengubah dari situasi yang buruk menjadi peluang "
Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin mendiskusikan bisa klik " Contact Us "
Untuk melengkapi pemahaman tentang Mengubah dari situasi yang buruk,
tonton video di bawah ini.
 |
| Video - Mengubah dari situasi yang buruk - "1 Penghambat Terbesar Pintu Rejeki Anda" |
Post a Comment for "Mengubah dari situasi yang buruk menjadi peluang"
Terima kasih, telah membaca dan memberi komentarnya
Semoga Artikel ini memberi inspirasi dan bermanfaat.