Komponen dasar sistem akuntansi perusahaan
" Komponen dasar sistem akuntansi, merupakan kelengkapan dari sistem informasi yang diperlukan dan digunakan manajemen dalam mengelola perusahaan "
Sistem akuntansi merupakan salah satu sistem informasi di antara berbagai jenis sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan.
Setiap sistem terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Building block yang terdiri dari masukan, model, keluaran, basis data, teknologi dan pengendalian.
Arsitek yang merancang dan mengembangkan blok tersebut bertanggung jawab menjadikan blok-blok tersebut.
Blok-blok menjadi bangunan sistem informasi untuk mendapatkan hasil dari informasi.
Informasi untuk para pemakainya dan disebut dengan sistem analisis (system analysis).
Baca juga : Artikel yang terkait
Gunakan fungsi Google Search Engine untuk mendapatkan informasi tentang website yang terkait dengan materi bahasan ini yang lebih luas dan lebih lengkap.
Gambar - Komponen dasar sistem akuntansi |
Komponen dasar sistem akuntansi dan unsur sistem informasi akuntansi
Komponen dasar sistem akuntansi, hal ini dilakukan agar informasi yang terdapat di dalamnya bersifat akurat.
Informasi yang tepat dan bisa dipercaya untuk meminimalkan kesalahan informasi.
Ada beberapa unsur yang harus terdapat di dalam sistem akuntansi ini diantaranya ialah :
a. Formulir
Komponen dasar sistem akuntansi. Unsur pertama dalam sistem akuntansi adalah keberadaan formulir sebagai dokumen.
Yang biasa dipakai untuk pencatatan berbagai transaksi perusahaan. Formulir sendiri berisi data transaksi di mana data tersebut menjadi dasar dalam pencatatan yang dilakukan.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut juga dengan istilah dokumen.
Karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (di dokumentasi-kan) di atas secarik kertas.
b. Jurnal
Komponen dasar sistem akuntansi. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat.
Klasifikasi dan ringkasan data keuangan dan data lainnya. Jurnal adalah unsur dari sistem ini yang biasanya berupa data pengelompokan.
Pencatatan transaksi sejenis, serta ringkasan dari formulir yang ada. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah :
- Jurnal Penerimaan Kas, jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
- Jurnal Pengeluaran Kas, jurnal yang khusus disediakan untuk mencatat segala jenis pengeluaran kas.
- Jurnal Pembelian, jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai masuk ke dalam jurnal pengeluaran kas.
- Jurnal Penjualan, jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. Penjualan secara tunai dimasukkan dalam jurnal penerimaan kas.
- Jurnal Umum disediakan khusus untuk mencatat penyesuaian pembukuan, koreksi transaksi dan hal lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.
Data yang didapatkan kemudian akan di input (di post ) dalam buku besar untuk arsip lebih lanjut.
Hasil dari ringkasan data kemudian di post ke rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
c. Buku Besar (General Ledger)
Komponen dasar sistem akuntansi. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan. Untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Setelah melakukan pencatatan dalam jurnal. Selanjutnya keuangan akan diringkas lagi di dalam buku besar.
Buku besar ini berisi kumpulan rekening dari beberapa jurnal agar lebih mudah untuk di arsip-kan.
Rekening dari buku besar bisa juga menjadi kelompok data keuangan agar mempermudah penyusunan laporan keuangan.
d. Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)
Komponen dasar sistem akuntansi. Keberadaan buku pembantu di dalamnya berisi rekening-rekening pembantu. Yang terdapat di dalam rekening tertentu di buku besar.
Buku pembantu dan buku besar ini adalah dua hal yang sudah merupakan catatan akhir sehingga tidak ada lagi pencatatan selanjutnya.
Dengan kata lain, kedua buku ini tidak bisa diringkas dan dilakukan penyajian dalam bentuk lain lagi.
Buku pembantu, jika data keuangan yang di kelompokan dalam buku besar diperlukan rincian lebih lanjut dapat dibentuk buku pembantu.
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu.
Contoh rekening piutang dagang dalam buku besar di buat rincian untuk setiap langganan.
e. Laporan
Komponen dasar sistem akuntansi. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa :
- Neraca
- Laporan perhitungan Rugi-Laba
- Laporan perubahan modal.
Hasil akhir dari keseluruhan proses sistem akuntansi yang sudah dilakukan akan disajikan dalam bentuk laporan akhir ini.
Laporan ini bisa berupa berbagai jenis, bergantung dengan isinya seperti misalnya laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan laporan harga pokok penjualan.
Di laporan ini juga tersedia daftar utang yang dimiliki perusahaan beserta saldo yang tersedia.
Komponen dasar sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi
Komponen dasar sistem akuntansi, sementara tujuan utama dari sistem akuntansi adalah untuk melacak pendapatan dan pengeluaran.
Ada banyak cara berbeda untuk melakukan itu. Manajer bisnis harus melangkah mundur dan mengidentifikasi kebutuhan mereka.
Kebutuhan saat mempertimbangkan program akuntansi untuk perusahaan mereka. Untuk proses pengelolaan sistem akuntansi yang lebih baik, gunakan software akuntansi.
Software yang sudah terbukti dan teruji dalam membantu pengelolaan keuangan bisnis banyak perusahaan.
Berikut ini terdapat beberapa komponen utama sistem akuntansi, antara lain sebagai berikut :
a. Masukan (Input)
Komponen dasar sistem akuntansi. Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media.
Digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah dan pesan.
Umumnya masukan harus mengikuti aturan dan bentuk tertentu mengenai isi, identifikasi, otorisasi, tata letak dan pengolahan.
Cara untuk memasukkan ke dalam sistem akuntansi dapat berupa tulisan tangan.
Formulir kertas, pengenalan karakter fisik seperti sidik jari, papan ketik (keyboard) dan lain-lain.
Contoh : Dalam sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan penjualan per jenis produk. Transaksi penjualan dan retur penjualan merupakan masukan.
Data tanggal transaksi, jenis produk, kuantitas yang dijual, harga jual satuan, nama pelanggan. Merupakan masukan yang dimasukkan ke dalam sistem akuntansi.
Hal tersebut untuk menghasilkan informasi penjualan per jenis produk. Media yang digunakan untuk memasukkan data.
Data ke dalam sistem akuntansi dapat berupa formulir faktur penjualan yang mempunyai format dan aturan tertentu untuk pengisiannya.
b. Model
Komponen dasar sistem akuntansi. Model terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah masukan dan data yang disimpan.
Dengan berbagai macam cara. Untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran.
Logico-mathematical model dapat kombinasi-kan unsur-unsur data untuk menyediakan jawaban atas suatu pertanyaan.
Atau dapat meringkas atau menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas.
Contoh :
Pengolahan data pendapatan dan beban untuk menghasilkan laporan laba rugi memerlukan logico-mathematical model yang sederhana berikut ini :
Laba = Pendapatan – Beban
Memberikan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan oleh Manajer Keuangan mengenai saldo piutang debitur diperlukan logico-mathematical model sederhana.
c. Keluaran (Output)
Komponen dasar sistem akuntansi. Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang bermutu dan dokumen.
Semua tingkat manajemen dan semua pemakai informasi. Pemakai informasi intern maupun pemakai informasi ekstern.
Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan bagian-bagian lain suatu sistem informasi.
Jika keluaran suatu sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.
Desain bagian masukan, model, teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya.
Keluaran sistem akuntansi dapat berupa laporan keuangan, faktur, surat order pembelian, cek, laporan pelaksanaan anggaran.
Misalnya berapa semua sampai saat ini, pesan, perintah, hasil suatu pengambilan keputusan yang di program. Skenario dan simulasi, dan aturan pengambilan keputusan.
Mutu yang harus melekat dalam keluaran sistem informasi adalah ketelitian, ketepatan waktu, dan yang terkait.
Media yang dipakai untuk menyajikan keluaran sistem informasi dapat berupa : layar monitor, mesin pencetak (printer), alat pendengar (audio), atau microfilm.
Umumnya keluaran sistem akuntansi berupa hasil cetak dan tayangan pada monitor computer.
d. Teknologi (Technology)
Komponen dasar sistem akuntansi. Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi.
Teknologi menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data. Menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem.
Dalam sistem informasi berbasis computer dan penyimpan data di luar (auxiliary storage), telekomunikasi, dan perangkat lunak (software).
Contoh : Untuk menghasilkan informasi penjualan harian, suatu, sebuah rumah makan menggunakan teknologi berupa register kas (cash register).
Mesin yang digunakan oleh rumah makan ini mampu membuat ringkasan sampai dengan 20 macam jenis makanan dan minuman yang dijual.
e. Basis Data (Data Base)
Komponen dasar sistem akuntansi. Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan. Untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.
Basis data dapat diperlakukan dari dua sudut pandang secara fisik dan secara logis.
Basis data secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti kartu buku besar, pita magnetic, disk, disket, kaset, kartu magnetic, chip, dan microfilm.
Basis data secara fisik merupakan tempat sesungguhnya suatu data disimpan.
Bagaimana mencari, menggabungkan, dan mengambil data yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai.
Oleh karena itu, basis data dapat dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan dengan bagaimana struktur penyimpanan data.
Sehingga menjamin ketepatan, ketelitian, dan kaitan pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
f. Pengendalian (Control)
Komponen dasar sistem akuntansi. Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti :
- Bencana alam
- Api
- Kecurangan
- Kegagalan sistem
- Kesalahan
- Penggelapan
- Penyadapan
- Ketidak efisien
- Sabotase
- Orang-orang yang dibayar untuk melakukan kejahatan.
Beberapa cara yang perlu dirancang untuk menjamin perlindungan, integritas, dan kelancaran jalannya sistem informasi adalah :
- Penggunaan sistem pengelolaan catatan
- Penerapan pengendalian akuntansi
- Pengembangan rancangan induk sistem informasi
- Pembuatan rencana darurat dalam hal sistem informasi gagal menjalankan fungsinya
- Penerapan prosedur seleksi karyawan
- Pembuatan dokumentasi lengkap tentang sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan
- Perlindungan dari bencana api dan putusnya aliran listrik
- Pembuatan sistem penunjang untuk mengantisipasi kegagalan sistem informasi yang sekarang digunakan dan pembuatan tempat penyimpanan data di luar perusahaan sebagai cadangan (backup)
- Pembuatan prosedur pengamanan dan penggunaan alat-alat pengamanan serta pengendalian akses ke dalam sistem informasi.
Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Komponen dasar sistem akuntansi perusahaan "
Untuk mendapat informasi lebih luas dan lengkap tentang topik ini, Gunakan Google Search Engine
Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin mendiskusikan bisa klik " Contact Us "
Untuk melengkapi pemahaman tentang Komponen dasar sistem akuntansi
tonton video di bawah ini.
Post a Comment for "Komponen dasar sistem akuntansi perusahaan"
Terima kasih, telah membaca dan memberi komentarnya
Semoga Artikel ini memberi inspirasi dan bermanfaat.