Hambatan menjadi peluang kesuksesan dari setiap tantangan
" Hambatan menjadi peluang kesuksesan dari setiap tantangan, hal terbaik dari yang buruk dan belajar menghadapi situasi dengan mengubah pola pikir "
Seorang terus maju dan sukses, terus meningkat sepanjang perjalanan hidupnya. Berbagai rintangan dan hambatan yang menjadi penghalang.
Untuk membantu seseorang untuk memperkuat kemampuan dan ketekunannya menghadapi setiap tantangan hidup. Berpegang pada prinsip serta harapan yang menjadi tujuan hidupnya.
Kesuksesan yaitu sejauh mana seseorang terus maju dan sukses. Terus meningkat sepanjang perjalanan hidupnya walau berbagai rintangan dan hambatan-hambatan
yang menjadi penghalang. Adversity quotient digunakan untuk membantu seseorang untuk memperkuat kemampuan.
Ketekunannya menghadapi setiap tantangan hidup. Yang berpegang pada prinsip serta harapan yang menjadi tujuan hidupnya.
Baca juga : Artikel yang terkait
Silahkan gunakan fungsi Google Search Engine untuk mendapatkan informasi website lainnya yang lebih luas dan lengkap tentang bahasan ini
Gambar - Hambatan menjadi peluang kesuksesan - Memaksimalkan potensi yang ada |
Hambatan menjadi peluang kesuksesan menurut Tingkatan Adversity Quotient (Paul G. Stoltz)
Hambatan menjadi peluang kesuksesan, menurut Adversity quotient adalah kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki.
Untuk tidak mudah menyerah untuk menghadapi setiap kesulitan-kesulitan hidup. Peran Adversity quotient sangat penting untuk mencapai tujuan hidup seseorang.
Mempertahankan visi seseorang. Adversity quotient mengubah hambatan menjadi peluang Adversity quotient merupakan penilaian yang mengukur bagaimana respon seseorang.
Menghadapi masalah untuk dapat memperdayakan menjadi peluang. Adversity quotient dapat menjadi indikator seberapa kuat seseorang dapat terus bertahan dalam suatu pergumulan.
Mundur di tengah jalan atau bahkan tidak mau menerima tantangan sedikit pun. Adversity quotient dapat melihat mental seseorang.
Melihat sikap dari individu tersebut dalam menghadapi setiap masalah dan tantangan hidupnya. Sampai pada akhirnya orang tersebut dapat keluar sebagai pemenang.
Ada pendaki puncak yang menyerah sebelum pendakian dimulai. Ada yang merasa puas ketika berada pada ketinggian tertentu. Yang mendaki terus hingga puncak tertinggi.
Berikut adalah penjelasan penggunaan istilah tersebut didasarkan pada kisah pendaki puncak Everest.
a. Quitter
Quitter adalah istilah untuk individu yang memilih keluar untuk menghindar dari kewajiban, mundur, dan berhenti.
Seperti halnya pendaki yang menyerah sebelum pendakian puncak Everest dimulai. Individu dengan tipe ini memilih.
Memilih untuk berhenti berusaha dan mengabaikan, menutupi, dan meninggalkan dorongan inti yang manusiawi untuk terus berusaha.
Secara singkat, individu dengan tipe ini biasanya meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan.
b. Camper
Camper adalah istilah untuk individu yang telah berusaha sedikit kemudian mudah merasa puas apa yang telah dicapainya.
Individu tipe ini biasanya bosan melakukan pendakian. Lalu mencari posisi yang nyaman dan bersembunyi pada situasi yang bersahabat.
Individu dengan tipe ini beranggapan bahwa hidupnya telah sukses. Sehingga tidak perlu lagi melakukan perbaikan dan usaha.
Seperti halnya pendaki yang telah merasa puas ketika berada pada posisi tertentu. Menuju puncak Everest sehingga memutuskan untuk mengakhiri pendakian di posisi itu.
c. Climber
Climber adalah individu yang melakukan usaha sepanjang hidupnya. Tipe ini akan terus berusaha untuk mencapai tujuan tanpa menghiraukan latar belakang.
Keuntungan maupun kerugian, dan nasib baik maupun buruk. Seperti halnya pendaki yang telah bertekad menaklukkan puncak Everest.
Apapun hambatan dalam proses pendakian akan di selesaikan demi mencapai puncak Everest.
Hambatan menjadi peluang kesuksesan berdasarkan Ciri dan karakteristik (Paul G. Stoltz)
Hambatan menjadi peluang kesuksesan, menurut Adversity quotient merupakan alat yang didasarkan pada pengetahuan sains.
Untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam merespon setiap kesulitan.
Adversity quotient adalah suatu pengukuran tentang bagaimana seseorang merespon terhadap kesulitan.
Adversity quotient adalah suatu konsep kerangka kerja guna memahami dan meningkatkan semua segi dari kesuksesan
a. Profil Quitter
- Menolak untuk mendaki lebih tinggi
- Bergaya hidup datar dan “tidak lengkap”
- Bekerja sekedar cukup untuk hidup
- Cenderung menghindari tantangan berat yang muncul dari komitmen yang sesungguhnya
- Jarang sekali memiliki persahabatan yang sejati
- Cenderung menolak perubahan dan melawan atau lari ketika menghadapi perubahan
- Terampil dalam menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi, seperti “mustahil”, “ini konyol”, dan sebagainya
- Kemampuan kecil atau bahkan tidak sama sekali dan berkontribusi dalam jumlah yang sangat sedikit karena tidak memiliki visi dan keyakinan terhadap masa depan
b. Profil Camper
- Ada kemauan untuk mendaki, meskipun akan “berhenti” di pos tertentu, dan merasa cukup sampai di posisi tersebut
- Cukup puas telah mencapai suatu tahapan tertentu (satis-ficer)
- Masih memiliki sejumlah inisiatif, tetapi hanya sedikit semangat sehingga hanya melakukan sedikit usaha
- Mengorbankan kemampuan individunya untuk mendapat kepuasan, dan mampu membina hubungan dengan para camper lain
- Menahan diri terhadap perubahan sehingga tidak terlalu menyukai perubahan besar karena merasa nyaman dengan kondisi yang ada
- Menggunakan bahasa dan kata-kata kompromistis, seperti , “ini cukup bagus” atau “kita cukuplah sampai di sini saja”
- Memiliki prestasi yang tidak tinggi dan berkontribusi dalam jumlah yang tidak besar
- Meskipun telah melalui berbagai rintangan, akan berhenti pada suatu tempat untuk “berkemah”
c. Profil Climber
- Merupakan individu yang membaktikan dirinya untuk terus “mendaki” dan merupakan pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan
- Hidupnya lengkap karena telah melewati dan mengalami semua tahapan sebelumnya. Merupakan individu yang menyadari bahwa akan banyak imbalan yang diperoleh dalam jangka panjang melalui “langkah-langkah kecil” yang sedang dilewatinya
- Menyambut baik tantangan, memotivasi diri, dan memiliki semangat tinggi, karena memiliki kecenderungan membuat segala sesuatu terwujud dan berjuang mendapatkan yang terbaik dalam hidup
- Tidak takut menjelajahi potensi-potensi tanpa batas yang ada di antara manusia sehingga memahami dan menyambut baikresiko menyakitkan yang ditimbulkan karena bersedia menerima kritik
- Menyambut baik setiap perubahan bahkan ikut mendorong setiap perubahan tersebut kearah yang positif
- Individu yang berbahasa dengan penuh kemungkinan-kemungkinan, tentang apa yang bisa dikerjakan dan cara mengerjakannya, sehingga tidak sabar dengan kata-kata yang tidak didukung dengan perbuatan
- Memberikan kontribusi yang cukup besar karena dapat mewujudkan potensi yang ada pada dirinya
- Individu yang tidak asing dengan situasi yang sulit karena kesulitan merupakan bagian dari hidup.
Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Hambatan menjadi peluang kesuksesan "
Untuk mendapat informasi lebih luas dan lengkap tentang topik ini, silahkan menggunakan Google Search Engine
Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin mendiskusikan bisa klik " Contact Us "
Untuk melengkapi pemahaman tentang Hambatan menjadi peluang kesuksesan,
silahkan tonton video dibawah ini.
Video - Hambatan menjadi peluang kesuksesan - PELUANG USAHA YANG COCOK DI DAERAH SEPI & DESA TERPENCIL |
Trim's ilmunya...
ReplyDelete